.permalink-seofriendly {border: 2px dashed #424242; padding: 5px; background: #fbfbef;-moz-border-radius:5px;} .permalink-seofriendly a {background:none;} img.float-right {margin: 5px 0px 0 10px;} img.float-left {margin: 5px 10px 0 0px;} Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/01/cara-membuat-permalink-seo-di-blog.html#ixzz2ShU5jK6b Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

Kamis, 14 Maret 2013

berita liga champion


Kontroversi Cakir, Sang Wasit yang Doyan 'Kartu'


Wasit Cuneyt Cakir saat meladeni komplain dari Ferdinand dan Vidic usai mengkartu merah Nani (Foto: Reuters)
Wasit Cuneyt Cakir saat meladeni komplain dari Ferdinand dan Vidic usai mengkartu merah Nani (Foto: Reuters)
JAKARTA - Wasit asal Turki ini punya rekor cukup baik di pentas domestik maupun Eropa. Namun, kini kredibilitasnya dipertanyakan usai membuat keputusan kontroversial.

Cuneyt Cakir dikenal sebagai sosok wasit yang tegas dan cukup jeli dalam mengambil keputusan. Pria 36 tahun ini pun dikenal sebagai salah satu wasit terbaik yang dimiliki Turki, dan dipercaya memimpin laga-laga penting yang melibatkan tim-tim besar seperti Galatasaray, Besiktas dan Fenerbahce.

Di kancah Eropa, nama Cakir juga cukup dikenal. Pria yang juga berprofesi sebagai agen asuransi itu dipercaya memimpin sejumlah laga Liga Champions dan juga Euro dan Piala Dunia. Di Piala Dunia 2014, Brasil nanti, dia juga kabarnya akan dipromosikan FIFA.

Namun karier Cakir tak selalu mulus. Keputusan-keputusan tegas yang diambilnya kerap berujung kontroversi. Cakir juga dikenal sebagai wasit yang doyan mengeluarkan kartu.

Di musim 2011, Cakir sempat dikecam kubu Manchester City karena mengeluarkan kartu merah untuk Mario Balotelli saat menghadapi Dynamo Kiev pada 17 Maret 2011. Di laga itu, Cakir juga diangap terlalu royal mengeluarkan kartu (total delapan kartu kuning diberikan ke masing-masing pemain dari kedua tim).

Setahun berselang, Cakir juga sempat dikecam akibat keputusan kontroversialnya. Kala itu, Cakir memberikan kartu merah kepada kapten Chelsea John Terry saat memimpin laga semifinal leg kedua Liga Champions 2011-2012 kontra Barcelona.

Nah, kontroversi terakhir dibuat Cakir saat memimpin partai Manchester United kontra Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, dini hari tadi. Cakir memberikan kartu merah langsung kepada Luis Nani pada menit ke-56.

Cakir mencabut kartu merah langsung, karena menganggap Nani mengangkat kaki terlalu tinggi saat berebut bola dengan Alvaro Arbeloa, sehingga mengenai perut bek Real Madrid tersebut. United akhirnya menyerah 1-2 dan Cakir melengkapi rekornya, di mana United tidak pernah menang dalam tiga laga yang dipimpin Cakir (kalah dari Athletic Bilbao dan imbang kontra Benfica).

Keputusan ini sontak dipertanyakan seluruh punggawa United dan juga sang pelatih Sir Alex Ferguson. Tak hanya dari kubu United, keputusan Cakir juga dipertanyakan oleh pelatih Madrid, Jose Mourinho dan sesama wasit.

Insiden yang melibatkan Nani dan Arbeloa ini hampir mirip dengan apa yang terjadi pada final Piala Dunia 2010 ketika Spanyol berhadapan dengan Belanda. Kala itu, Nigel De Jong mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga mengenai dada  Xabi Alonso. Namun, wasit yang memimpin pertandingan, Howard Webb hanya memberikan kartu kuning buat gelandang yang kini berkostum AC Milan tersebut.

Keputusan Cakir ini sontak membuatnya dianggap wasit yang memang ‘kejam’ terhadap klub Inggris (Balotelli, Terry dan Nani adalah korbannya). Apalagi, dalam akun twitternya Cakir hanya mem-follow dua klub sepakbola Eropa di luar Turki, yakni Real Madrid dan Barcelona. Selain itu, dia juga jadi ‘pengikut’ dua pemain terbaik dunia yang merumput di dua klub tersebut, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Sayang, akun twitter Cakir sudah tidak aktif sejak 28 Februari lalu. Cakir memutuskan menutup akunnya karena tidak terima dengan kecaman yang masuk, akibat kep
u

berita bola terkini

Wanger : Ini pukulan telak Inggris

MUNICH – Arsenal harus tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions usai mempermalukan Bayern Munich 2-0 di Allianz Arena. Itu artinya Inggris tak lagi menyisakan wakilnya di pentas akbar antar klub Eropa itu.

Berdasarkan fakta tersebut, gaffer Arsenal, Arsene Wenger pun memperingatkan seluruh klub Inggris untuk segera bangkit, dan menjadikan Liga Champions musim ini sebagai pembelajaran penting.

Kendati agregat 3-3, namun Meriam London tetap harus tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang. Pasalnya, pada leg pertama di Emirates lalu, Munich berhasil menyarangkan tiga gol ke gawang Arsenal yang saat itu dijaga Wojciech Szczesny.

Perjalanan buruk klub-klub Premier League musim ini mengingatkan akan kejadian musim 1995/1996 silam. Di mana saat itu tak ada lagi wakil Inggris yang berlaga di fase perempat final Liga Champions, Wenger pun menilai bahwa kejadian saat ini bukanlah suatu kebetulan.

“Ini sebuah kekecewaan telak bagi persepakbolaan Inggris. Kami menerima kenyataan bahwa seluruh bagian persepakbolaan Eropa telah maju mengejar kami,” kata Wenger, seperti dilansir Yahoo Sports, Kamis (14/3/2013).

Yang menjadi ironi adalah saat Manchester City yang merupakan kampiun Premier League musim lalu itu harus tersingkir di fase penyisihan grup dengan status penghuni dasar klasemen. Bahkan pasukan Roberto Mancini itu tak mampu mencatat satu kemenangan pun.

Pun demikian halnya dengan Chelsea yang merupakan jawara Eropa musim lalu itu. Sementara nasib Manchester United tidak jauh berbeda dengan Arsenal yang gagal di babak 16 besar usai takluk di tangan Real Madrid 1-2.

“Apabila Anda berpikir bahwa kami memiliki Manchester City, Manchester United, Chelsea, dan Arsenal, semuanya berlaga di perempat final, itu hanya masa lalu yang sudah lama terjadi,” sambung pria asal Prancis itu.
+Google 
Sumber : http://sonz-share.blogspot.com/2013/03/cara-memasang-musik-di-blog.html#ixzz2ShZ4xmKI